Senyum cerah terpancar dari seorang anak bernama Rusel begitu melihat mobil Perpus Bergerak DSH menghampiri masjid dimana ia mnegaji, ia adalah salah seorang santri di TPA AL Fajar yang masih belajar iqro' tingkat dasar.
Dari banyak judul buku ia pilih salah satu buku yang ia suka, Saya senang membaca buku tentang ilmu pengetahuan, jawabnya saat di tanya oleh petugas perpus yang sedang bertugas. Begitu khusyuknya membaca waktupun tak terasa menginjak waktu buka buasa, dia pun berharap semoga perpus DSH bisa hadir kembali ke masjid dimana ia belajar membaca al qur'an.

Byee... PP_DSH aku tunggu kedatanganmu kemabli disini...

Al-hamdulillaah, bersyukur tiada tara atas karunia Allah berupa buku RUBAIYAT ini. Melalui tangan Ustadz Hamim Thohari kini buku panduan bisa membaca qur’an praktis sudah berada di hadapan kita.
Sejak pertama kali berjumpa kembali dengan beliau kami sangat kagum dengan tekadnya yang kuat untuk menginfakkan seluruh hidupnya dalam pendidikan Al-qur’an dan Pondok Pesantren.
Itulah kesan pertama kami yang menjadi motivasi terkuat menerbitkan buku ini. Metode yang memudahkan ummat untuk bisa membaca qur’an ini beliau wakafkan kepada ummat melalui lembaga DSH. Ini artinya bahwa beliau tidak mendapatkan sepeserpun royalty berupa materi. Hanya Allah saja yang beliau harap. Adalah sebuah penghargaan bagi kami atas amanah mengembangkan metode RUBAIYAT ini. Selama kurang lebih 14 tahun menyempurnakan buku ini, tidak mudah bagi Ustadz Hamim mewakafkan kepada sembarang lembaga. Dan akhirnya beliau memutuskan untuk memilih lembaga DSH.
Perlu kami sampaikan pula bahwa penyempurnaan buku ini juga tidak lepas dari sumbangsih dari semua crew DSH dan para ustadz diantaranya Ustadz Cholil Hasan yang begitu cermat mengedit dalam waktu tidak lama. Juga Ustadz Miftahul Mahjub yang dengan insting seni nya beliau bisa menyempurnakan sya’ir lagu dalam buku ini.
Semoga Allah memberikan fahala yang berlipat kepada mereka semua. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kami dalam mengemban amanah ini. Dan semoga dengan buku ini bisa benar-benar memberantas buta baca qur’an sebagaimana kita cita-citakan.
Klaten, 11 Ramadan 1433H
Tata Sutarya, SPt.
Direktur Lembaga Zakat & Kemanusiaan Dompet Sejuta Harapan (DSH)



Sebuah mobil layanan yang siap melayani kepentingan umat, di munculkan untuk membantu dan melayani warga yang memerlukan layanan transportasi khusus untuk kepentingan umdat dan dhuafa.
Melihat tingginya biaya transportasi Ambulance yang telah ada saat ini yang tersedia di lembaga lembaga kesehatan atau Rumahs sakit, yang mana sangat - sangat berat sekali dirasakan oleh kaum dhuafa, Uang ratusan ribu mungkin tak begitu berarti buat kita untuk menyewa ambulance dari Rumah sakit atau klinik kesehatan, namun sedikit rupiah sangat berarti bagi fakir miskin dan  dhuafa  yang hidup dalam kondisi keuangan yang sangat minim, bahkan untuk keperluahan sehari - hari mereka harus meminjam tentangga kanan kiri, belum di saat apabila ada salah seorang anggota  keluarga yang sakit untuk berobat ke rumah sakit, atau membawa jenazah saudara atau tetangga ke rumah ringgal mereka harus mengeluarkan biaya ekstra yang cukup membebani.
untuk itulah Ambulance / Emergecy Dompet Sejuta Harapan ada guna mejawab kebutuhan masyarakat semagai mobil Layanan Umat.


Ilmu adalah sebuah hal yang sangat penting, sebab dengan ilmu banyak bebagai halyang bisa dilakukan oleh manusia. Orang yang ingin sukses ia harus berilmu, sukses dunia maupun sukses akhirat juga memerlukan ilmu.
Pedagang misalkan, untuk dapat  memasarakan dagangannya diapun harus belajar bagaimana cara menyajikan dagangan, bagaimana memasarkan produknya, dan dalam membuat produk pun juga harus belajar untuk mendapatkan ilmu perihal apa yang akan dia lakukan.
Dompet Sejuta Harapan menghadirkan sebuah bulletin mingguan yang bisa di baca setiap saat, tidak membosan dan dengan ulasan yang menarik sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dalam mempelajari ilmu agama sebagai bekal modal untuk kehidupan akhirat dan dunia.
Sebab dengan ilmu suatu pencapaian bisa kita raih.

Anda bisa memperolehnya disini Download




Penderitaan Bapak setengah baya ini ternyata tak berhenti sampe saat ini saja,bermula dari 6 bulan yang lalu, Bp. Joko (Tarukan, Sabrang, Delanggu, Klaten) ini menderita usus buntu, setelah menjalani operasi di RS Purwekerto ternyata di ketahui beliau menderita kanker di dalam tubuhnya, kanker tersebut sampe menganggu pencernaan yang mengakibatkan beliau harus menjalani operasi kolostomi.

Kolostomi (colostomy) berasal dari kata “colon” dan “stomy”. Colon (kolon) merupakan bagian dari usus besar yang memanjang dari sekum sampai rektum dan “stomy” (dalam bahasa Yunani “stoma” berarti mulut). Kolostomi dapat diartikan sebagai suatu pembedahan dimana suatu pembukaan dilakukan dari kolon (atau usus besar) ke luar dari abdomen. Feses keluar melalui saluran usus yang akan keluar di sebuah kantung yang diletakkan pada abdomen.
Kolostomi merupakan prosedur pembedahan yang membawa porsio dari usus besar melewati dinding abdomen untuk mengeluarkan feses. Kolostomi adalah kolokutaneostomi yang disebut juga anus preternaturalis yang dibuat untuk sementara atau menetap.
Pembedahan kolostomi biasanya memakan waktu dua hingga empat jam, tergantung dari tingkat kesulitan, adanya infeksi, atau beratnya trauma misalnya apabila penyebabnya adalah trauma kolon.
Kolostomi dapat dibuat sementara ataupun permanen. Kolostomi sementara dapat digunakan ketika bagian kolon perlu diperbaiki/disembuhkan, misalnya setelah trauma atau pembedahan. Setelah kolon membaik/sembuh, kolostomi dapat ditutup, dan fungsi usus dapat kembali normal. Kolostomi permanen (disebut juga end colostomy) biasanya diperlukan pada beberapa kondisi tertentu, termasuk sekitar 15% kasus kanker kolon.

Dalam perjalanannya dari RS. Suradji Tirtonegoro Bp. Joko berkisah bahwa beliau musti menjalin operasi kembali sampe benar - benar organ tubuhnya berfugsi normal. Semoga lekas diberikan kesembuhan dan makin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amin.
Diberdayakan oleh Blogger.