“ Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, ”Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi.” (HR Muslim dalam Shahih Jami’ Ash-shaghir no. 7427). Hadits di atas dari segi kekuatan sanadnya termasuk hadits shahih tanpa perbedaan pendapat. Dan termasuk dari tanda-tanda kenabian Rasulullah SAW yang terkait dengan mukjizat kabar yang akan terjadi di masa yang akan datang, sebagai salah satu tanda-tanda semakin dekatnya kiamat kubro.
Pada saat hadits ini dibacakan para sahabat dan ummat sesudahnya yang mendengar dan membaca hadits ini tidak bisa mengerti, apa yang sebenarnya akan terjadi. Sebab di masa mereka hidup, sejarah Yahudi tidak seperti sekarang. Orang Yahudi sepanjang sejarah Islam, adalah bangsa yang lemah, senantiasa menjadi bangsa yang terusir dan terjajah. Dan mereka senantiasa meminta perlindungan kepada penguasa Islam, sebagaimana yang terus terjadi sampai masa Turki Ustmani, yang saat itu mereka dibantai oleh penguasa Spanyol Kristen dan Spanyol Katolik. Maka selama 14 abad itu, hadits ini cukup mengherankan umat Islam.
Teka-teki hadits ini baru terjawab pada tahun 1948, ketika komunitas Yahudi dunia melakukan agresi, penjajahan dan pencaplokan sebuah negeri Islam merdeka, Palestina. Dan pada tahun 1967 semakin teranglah isi hadits ini , ketika tiba-tiba bangsa lemah yang dulu dilindungi ummat Islam berubah menjadi srigala liar yang mengakibatkan pecahnya perang Arab-Israel. Sampai saat ini Hadits ini semakin menyatakan kebenarannya, ketika melihat cengkeraman Yahudi didunia semakin menjadi dengan dukungan penuh dari Amerika.
Pohon Ghorqod Pelindung Yahudi
Washington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Presiden Reagan merupakan Presiden Amerika Serikat pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, dimana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh Gereja Evangelikal, dan mulai memasukkan paham Zionis –Kristen masuk dalam lingkaran elite pemerintahan Amerika. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi. Kepada Tom Dine, Reagan dengan serius berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani.” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.
Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, George W. Bush, apalagi Obama yang 100 persen orang Yahudi merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Mereka meyakini akan adanya perang akhir zaman (Armagedon) dan kedatangan Kristus diakhir zaman.
Salah satu keyakinan kuat akan kabar kenabian itu adalah hadits diatas, yang menyebut pohon Ghorqod sebagai pohon Yahudi. Zionis-Israel telah melakukan penanaman pohon Ghorqod sejak lama. Bahkan Yahudi seluruh dunia sangat dianjurkan untuk berpartisipasi secara aktif menanami pohon jenis ini di wilayah pendudukan Zionis-Israel di tanah Palestina, bahkan menurut Website Jewish National Fund (jnf.org) dalam bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate) di akhir tahun 2007 telah mengumumkan jika di tanah Palestina yang dikuasai Israel telah ditanami tak kurang dari 220 juta batang pohon Ghorqod.
Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, dimana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dijadikan tempat persembunyian (perlindungan) kaum Yahudi. Bagaimana dengan kita? Sadarkah bahwa musuh besar ummat Islam telah jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri ? (sumber : eramuslim.com , zilzaal/salam-online.com).
Pada saat hadits ini dibacakan para sahabat dan ummat sesudahnya yang mendengar dan membaca hadits ini tidak bisa mengerti, apa yang sebenarnya akan terjadi. Sebab di masa mereka hidup, sejarah Yahudi tidak seperti sekarang. Orang Yahudi sepanjang sejarah Islam, adalah bangsa yang lemah, senantiasa menjadi bangsa yang terusir dan terjajah. Dan mereka senantiasa meminta perlindungan kepada penguasa Islam, sebagaimana yang terus terjadi sampai masa Turki Ustmani, yang saat itu mereka dibantai oleh penguasa Spanyol Kristen dan Spanyol Katolik. Maka selama 14 abad itu, hadits ini cukup mengherankan umat Islam.
Teka-teki hadits ini baru terjawab pada tahun 1948, ketika komunitas Yahudi dunia melakukan agresi, penjajahan dan pencaplokan sebuah negeri Islam merdeka, Palestina. Dan pada tahun 1967 semakin teranglah isi hadits ini , ketika tiba-tiba bangsa lemah yang dulu dilindungi ummat Islam berubah menjadi srigala liar yang mengakibatkan pecahnya perang Arab-Israel. Sampai saat ini Hadits ini semakin menyatakan kebenarannya, ketika melihat cengkeraman Yahudi didunia semakin menjadi dengan dukungan penuh dari Amerika.
Pohon Ghorqod Pelindung Yahudi
Washington Post edisi April 1984 memuat satu artikel tentang pertemuan Presiden AS Ronald Reagan dengan seorang pelobi senior Yahudi dari American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) bernama Tom Dine. Presiden Reagan merupakan Presiden Amerika Serikat pertama yang memulai suatu tradisi baru dalam protokoler Gedung Putih, dimana kebaktian, seminar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah tokoh Gereja Evangelikal, dan mulai memasukkan paham Zionis –Kristen masuk dalam lingkaran elite pemerintahan Amerika. Pertemuan itu berlangsung secara pribadi. Kepada Tom Dine, Reagan dengan serius berkata, “Anda tahu, saya berpaling kepada nabi-nabi kuno Perjanjian Lama dan kepada tanda-tanda yang meramalkan Perang Armageddon. Saya sendiri jadi bertanya-tanya, apakah kita ini akan melihat semuanya itu terpenuhi. Saya tidak tahu. Apakah Anda belakangan ini juga telah memperhatikan nubuat-nubuat para nabi itu… akan tetapi, percayalah kepada saya, bahwa nubuat-nubuat itu menggambarkan masa-masa yang sekarang ini sedang kita jalani.” Tom Dine tersenyum dan mengangguk pelan.
Penerus Reagan, George H. W. Bush, William J. Clinton, George W. Bush, apalagi Obama yang 100 persen orang Yahudi merupakan orang-orang yang sangat yakin tentang nubuat-nubuat (janji-janji atau ramalan-ramalan) Tuhan seperti yang tercantum di dalam Injil Darby atau Scofield, Injil resmi Amerika. Mereka meyakini akan adanya perang akhir zaman (Armagedon) dan kedatangan Kristus diakhir zaman.
Salah satu keyakinan kuat akan kabar kenabian itu adalah hadits diatas, yang menyebut pohon Ghorqod sebagai pohon Yahudi. Zionis-Israel telah melakukan penanaman pohon Ghorqod sejak lama. Bahkan Yahudi seluruh dunia sangat dianjurkan untuk berpartisipasi secara aktif menanami pohon jenis ini di wilayah pendudukan Zionis-Israel di tanah Palestina, bahkan menurut Website Jewish National Fund (jnf.org) dalam bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate) di akhir tahun 2007 telah mengumumkan jika di tanah Palestina yang dikuasai Israel telah ditanami tak kurang dari 220 juta batang pohon Ghorqod.
Melihat ulah para Zionis-Yahudi yang berlomba-lomba menanami Tanah Palestina dengan pohon Ghorqod, maka kenyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa kaum Yahudi itu sesungguhnya memahami hakikat hari akhir, dimana mereka akan dikejar-kejar oleh umat Islam dan hanya pohon Ghorqod-lah satu-satunya tempat yang bersedia dijadikan tempat persembunyian (perlindungan) kaum Yahudi. Bagaimana dengan kita? Sadarkah bahwa musuh besar ummat Islam telah jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri ? (sumber : eramuslim.com , zilzaal/salam-online.com).
Posting Komentar